Let's fix that.
Because bodybuilding, cross-fitting, jazzercise, and endurance sports fads, proceeded the science, the research, and the organization into research associations our knowledge gets exposed to a mix of good and bad ideas before the research reveals evidence to support our fitness. Drs Andrew Huberman and Andy Galpin discuss the history of exercise science in a recent 2-hour podcast.
Listen: YouTube | Apple Podcasts | Spotify
The 2-hour podcast focused on how to assess & improve all aspects of your fitness. Klocked has provided a breakdown including an interactive guide to assess 9 areas for physiological adaptation. For runners, this podcast has important information related to base building and overall balance between strength, power, endurance, and speed. For those that know how research in sports and fitness specific to women is lacking, there is a great discussion on that too (57:50).
For fitness enthusiasts, the episode also has a great overview of the history of fitness, bodybuilding, and endurance sports. This breakdown includes an interactive guide to the podcast episode. The discussion captures how minds are changed (fads start and die) and various events throughout history. An early heart attack death of a weightlifting proponent stalled out weightlifting in the 1880's (for nearly 70 years). How a researcher's mind was changed about bodybuilding in the 1950's with standing backflips. How Edmund Hilary and Arnold Schwarzenegger turned on endurance sports and bodybuilding and where we are today.
It's possible to produce multiple hours on the history of exercise science and, perhaps most importantly, what we now know is wrong and we still don't know for sure. Let's get started with what matters some awareness of why we believe what we believe and assessing where fitness it at today with Drs. Galpin and Huberman.
Fitness fads change, but the science of fitness stays the same. Focus on basics: healthy diet, regular exercise, and enough sleep. These are key to achieving fitness goals, regardless of the latest trend.
to buy woodenn doll house visit us at BARNSHENN
Badan kurus perut buncit seringkali disebabkan oleh penumpukan lemak di area perut, meskipun tubuh secara keseluruhan tampak kurus. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pola makan yang tidak seimbang, stres, dan ketidakseimbangan hormon. Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk fokus pada perubahan gaya hidup yang meliputi diet seimbang dengan mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan gula, serta meningkatkan asupan serat dari buah-buahan dan sayuran. Latihan kardiovaskular secara teratur, seperti berlari atau bersepeda, dapat membantu membakar kalori dan lemak tubuh secara keseluruhan. Selain itu, latihan kekuatan dan latihan inti seperti plank dan crunches dapat membantu memperkuat otot perut dan mengurangi buncit. Mengelola stres dan tidur yang cukup juga memainkan peran penting dalam mengatasi penumpukan lemak di area perut.
Detox tubuh adalah proses membersihkan racun dan limbah dari dalam tubuh untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Cara efektif untuk detoksifikasi melibatkan konsumsi banyak air, yang membantu membilas racun melalui urine dan keringat. Selain itu, memperbanyak asupan sayuran hijau, buah-buahan, dan makanan berserat tinggi mendukung fungsi pencernaan dan membantu tubuh mengeliminasi zat-zat berbahaya. Mengurangi konsumsi gula, makanan olahan, dan alkohol juga penting untuk mengurangi beban pada organ detoksifikasi seperti hati dan ginjal. Aktivitas fisik yang teratur, seperti berolahraga, juga membantu mengeluarkan racun melalui keringat, sementara tidur yang cukup memungkinkan tubuh memperbaiki diri dan mendukung proses detoksifikasi alami.
pengganti nasi untuk diet, Anda bisa memilih beberapa alternatif yang lebih rendah kalori dan lebih tinggi nutrisi. Quinoa adalah pilihan yang baik karena kaya protein dan serat, serta menyediakan semua asam amino esensial. Cauliflower rice, yang terbuat dari kembang kol yang diparut dan dimasak, juga merupakan opsi rendah kalori yang mirip dengan nasi dari segi tekstur. Selain itu, nasi merah atau nasi hitam memiliki lebih banyak serat dan nutrisi dibandingkan nasi putih, yang membantu meningkatkan rasa kenyang dan mendukung pencernaan. Sayuran seperti zucchini atau wortel yang dipotong halus juga bisa digunakan sebagai pengganti nasi dalam hidangan tertentu.
Sayuran yang bagus untuk diet karena rendah kalori dan kaya akan nutrisi. Beberapa sayuran yang sangat bagus untuk diet termasuk brokoli, bayam, dan kale yang tinggi serat dan antioksidan, membantu meningkatkan rasa kenyang dan mendukung pencernaan yang sehat. Sayuran seperti paprika dan wortel juga kaya akan vitamin dan mineral penting serta memiliki kandungan air yang tinggi, yang membantu menjaga hidrasi tubuh. Selain itu, sayuran berdaun hijau gelap seperti selada dan arugula rendah kalori, sehingga Anda bisa mengonsumsinya dalam jumlah besar tanpa khawatir menambah berat badan. Memasukkan berbagai jenis sayuran ini dalam diet harian Anda dapat membantu mengontrol asupan kalori sambil tetap memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.